Asuhan Keperawatan Pada Klien TBC
Askep TBC
Setelah postingan
terdahulu tentang penyakit TBC. Kali ini saya akan memposting tentang Askep Pada
Pasien Dengan TBC.
Tuberkulosis adalah
penyakit yang dapat menyebar dengan mudah tanpa tindakan pencegahan yang tepat.
Perawatan yang memadai dari pasien TBC sangatlah penting untuk mencegah
penyebarannya.
Tuberkulosis atau TBC
disebabkan oleh bakteri dan merupakan penyakit menular. Hal ini ditularkan dari
orang ke orang melalui udara. Meskipun lebih sering yang terkena adalah
paru-paru, namun TBC juga dapat mempengaruhi bagian lain dari tubuh. Gejala
TBC meliputi:
- kelelahan
- anoreksia
- demam ringan
- keringat malam
- demam dan menggigil
- batuk
- dan nyeri dada
Pasien dengan TBC
menunjukkan tanda-tanda dan gejala tertentu. Selama pengkajian keperawatan, perawat
mencoba untuk mencari data-data berikut ini:
- apakah pasien telah memiliki
riwayat kontak dengan seseorang yang memiliki TB;
- apakah pasien memiliki gejala
TBC dengan mengajukan pertanyaan dan melakukan pemeriksaan fisik. apakah
ada tanda-tanda batuk produktif, keringat malam, peningkatan suhu pada
siang hari, penurunan berat badan dan nyeri dada. Lakukan auskultasi
paru-paru pasien untuk mendengar bunyi pernapasan yang abnormal.
- Jika pasien sudah menjalankan
terapi obat untuk TBC, perawat menilai tanda-tanda kelainan hati seperti
kelelahan, nyeri sendi, demam, nyeri di daerah hati, tinja berwarna tanah
liat, urin berwarna gelap, perubahan visi, dan kehilangan rasa di tangan
dan kaki. Pantau pula tes fungsi hati
laboratorium pasien.
Diagnosa Keperawatan Untuk
Tuberkulosis
Diagnosis keperawatan
adalah pernyataan yang menggambarkan respon pasien terhadap masalah medis yang
dalam hal ini adalah tuberkulosis. Diagnosis keperawatan untuk pasien dengan
TBC adalah sebagai berikut:
- risiko infeksi yang berhubungan
dengan penyakit TBC paru
- pola pernapasan tidak efektif
berhubungan dengan penurunan volume paru-paru dan infeksi paru
- tidak efektifnya regimen
terapeutik berhubungan dengan pengobatan jangka panjang dan kurangnya
motivasi
- gangguan pemenuhan kebutuhan
nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kelelahan, kurang
nafsu makan, dan batuk produktif.
Intervensi Keperawatan untuk
Risiko Infeksi
Tujuan : untuk mengurangi resiko penyebaran TBC dan memastikan pasien tuberkulosis
secara efektif diobati.
Intervensi
Keperawatan :
- Ajarkan pasien tentang sifat
menular tuberkulosis dan kebutuhan untuk mencegah penyebarannya.
- Tempatkan pasien di ruangan
tekanan negatif dan dalam kamar pribadi.
- Semua perawat dan pengunjung
memasuki ruang pasien harus memakai masker N-95.
- Kenakan masker pada pasien
selama transportasi ke departemen lain.
- Biarkan pintu ruang
pasien untuk selalu tertutup dan berikan tanda isolasi di lokasi yang
terlihat dekat pintu.
- Gunakan kewaspadaan standar
saat memberikan pelayanan langsung kepada pasien. Ini termasuk memakai
sarung tangan, baju dan mencuci tangan yang efektif.
- Ajarkan pasien bagaimana untuk menghindari
penyebaran penyakit melalui bersin atau batuk dan anjurkan untuk
menggunakan tissue bukan dengan tangan kosong, mencuci tangan mereka
setelahnya dan membuang tissue belas ke dalam kantong plastik tertutup.
- Ajarkan pasien tuberkulosis
untuk tinggal di daerah berventilasi baik dan membatasi kontak dengan
orang lain sementara ia masih mampu menyebarkan infeksi.
Intervensi Keperawatan
untuk Pola Pernapasan yang tidak efektif
Pasien dengan TBC
mungkin perlu bekerja lebih keras untuk bernapas karena batuk, atau demam
tinggi. Pola pernapasan tidak efektif meliputi frekuensi nafas yang lebih cepat
atau lebih lambat, penggunaan otot bantu nafas dan peningkatan denyut
jantung.
Intervensi Keperawatan :
- Berikan oksigen sesuai advis
dokter
- Berikan hidrasi yang adekuat
untuk melonggarkan sekret agar lebih mudah dikeluarkan dari paru-paru
- Posisikan pasien dalam posisi
fowlers tinggi untuk mengurangi kerja yang diperlukan untuk bernapas.
- Dorong dan memberikan waktu
istirahat sehingga pasien tuberkulosis dapat memiliki energi untuk
bernapas.
Intervensi Keperawatan
untuk gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan kelelahan, kurang nafsu makan, dan batuk produktif.
Nutrisi yang tepat
diperlukan untuk tubuh untuk menyembuhkan dan melawan infeksi.
- jelaskan pentingnya makanan
bergizi,
- pantau berat badan pasien untuk
perbaikan atau pemeliharaan,
- beriakan suplemen vitamin
seperti yang ditentukan
- sediakan makan porsi kecil tapi
sering
Intervensi Keperawatan
untuk diagnosa tidak efektifnya regimen terapeutik berhubungan dengan
pengobatan jangka panjang dan kurangnya motivasi
Hal ini penting bagi
pasien TB untuk menebus dan meminum obat yang diresepkan. Kegagalan untuk
melakukan hal ini dapat menyebabkan resisten terhadap obat tuberkulosis. Hal
ini akan membuat pasien TBC sulit disembuhkan. Untuk meningkatkan kepatuhan
terhadap rejimen obat untuk TB yang bisa sangat panjang, perawat melakukan
berikut ini:
- mengajarkan pasien tentang
pentingnya mengambil semua obat yang diresepkan karena bakteri yang
menyebabkan TBC tumbuh lambat dan membutuhkan waktu lama untuk
dihilangkan.
- menjelaskan tentang efek
samping yang mungkin timbul dari obat TB sehingga mereka tahu kapan harus
mencari perawatan dokter dan kapan tidak perlu khawatir.
- anjurkan untuk menunjuk seorang
pendamping terapi yang melakuakn pengamatan langsung, di mana seseorang
akan melihat pasien TBC mengambil dan meminum obat mereka seperti
seharusnya.
0 Response to "Asuhan Keperawatan Pada Klien TBC"
Posting Komentar