ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT JANTUNG BAWAAN
ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT JANTUNG BAWAAN
Penyakit
jantung congenital atau penyakit jantung bawaan (PJB) adalah sekumpulan
malformasi struktur jantung atau pembuluh darah besar yang telah ada sejak
lahir. Penyakit jantung bawaan yang kompleks terutama ditemukan pada bayi dan
anak. Apabila tidak dioperasi, kebanyakan akan meninggal pada waktu bayi. Oleh
karena itu, peyakit jantung bawaan yang ditemukan pada orang dewasa menunjukan
bahwa klien tersebut mampu melalui seleksi alam, atau telah mengalami tindakan
operasi dini pada usia muda. Hal ini pulalah yang menyebabkan perbedaan pola
penyakit jantung bawaan pada anak dan pada orang dewasa.
Angka
kejadian PJB adalah 9-10 per 1000 bayi lahir hidup. Penyebab terjadinya PJB
belum dapat diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa factor risiko atau
predisposisi yang di duga mempunyai pengaruh terhadap peningkatan angka
kejadian PJB.
Faktor Predisposisi
Penyakit Jantung Bawaan
Faktor
Prenatal
|
Faktor
Genetik
|
·
Ibu
menderita penyakit infeksi rubella.
·
Ibu
alkoholisme.
·
Ibu
menderita penyakit diabetes mellitus yang memerlukan insulin.
·
Ibu
meminum obat-obatan penenang atau jamu.
|
·
Anak yang lahir sebelumnya menderita PJB.
·
Ayah/ibu menderita PJB.
·
Kelainan kromosom misalnya sindrom Down.
·
Lahir dengan kelainan bawaan yang lain.
|
Klasifikasi
PJB dapat
dibagi atas dua golongan dua besar, yaitu:
1.
Penyakit jantung bawaan non sianotik.
o
Defek septum atrium (atrial-
septal defect-ASD)
o
Defek septum ventrikular (ventricular septal defect-VSD)
o
Duktus arteriosus paten (patent ductus arteriosus-PDA)
o
Stenosis pulmoner
(pulmonary stenosis-SP)
o
Koarktasio aorta
(coartatio aorta-CA)
2.
Penyakit jantung bawaan sianotik
o
Tetralogi Fallot
o
Transposisi pembuluh darah besar (transposition of the great arteries-TGAs)
Duktus Arteriosus Paten (Patent Ductus Arteriosus-PDA)
Kondisi ini merupakan suatu keadaan
adanya pembuluh darah yang menghubungkan aorta dan arteri pulmonal. Duktus
arteriosus ini normal pada saat bayi dalam kandungan. Oleh karena suatu hal,
maka pembuluh darah ini tidak menutup secara sempurna setelah bayi lahir.
Pada masa
janin, PDA merupakan saluran penting bagi aliran darah dari arteri pulmonal
kiri ke aorta desenden, terletak distal dari percabangan arteri subklavia kiri.
PDA sering ditemukan pada neonatus, tapi secara fungsional menutup pada 24 jam
pertama setelah kelahiran, sedangkan secara anatomik menutrup dalam 4 minggu
pertama. Bayi prematur lebih banyak menderita PDA, 15% diantara baru dapat
menutup dalam 3 bulan pertama. PDA yang tidak menutup dalam tiga bulan pertama,
tipismemungkinkannya dapat menutup di kemudian hari.
Gambaran
klinis umumnya muncul dalam tiga bentuk, yakni:
1)
PDA kecil tanpa gangguan hemodinamika yang berarti.
Tekanan arteri pulmonal normal dan perbandingan aliran pulmonal dengan aliran
sistenis < 1,5 : 1. Diagnosis sangat mudah di tegakkan karena terdapat
bising kontinu di garis sternal kiri atas. Foto rongen paru dan EKG normal.
Risiko tinggi yang mungkin terjadi ialah endokarditis, kalsifikasi duktus, dan
gagal jantung kiri.
2)
PDA sering muncul dengan tekanan arteri pulmonal < ½
tekanan aorta. Perbandingan aliran pulmoner dan aliran sistemis adalah 1,5 : 1
sampai 2 : . umumnya klien asimptomatik, kecuali pada anak kecil dapat
ditemukan dispnea dan gagal jantung kiri. Bising kontinu, bising machinery,
sama seperti pada PDA kecil, tetapi foto rongen toraks memperlihatkan adanya
pembesaran ventrikel kiri, atrium kiri, knob aorta, dan vaskularisa paru yang
meningkat.
3)
PDA besar muncul dengan tekanan arteri pulmonal sama
dengan tekanan aorta. Perbandingan aliran paru dan aliran sistemis > 2 :
1. Aliran darah pintas yang besar
seperti ini akan mengakibatkan gagal jantung kiri pada minggu pertama bayi
prematur atau usia 2 atau 3 bulan pada bayi lahir cukup bulan. Beberapa
diantaranya dapat hidup terus karena pengecilan spontan PDA, atau karena
sindrom Elisenmenger.
Penatalaksanaan Medis
PDA dapat mengalami endokarditis, klasifikasi, dan gagal
jantung, sehingga semua PDA dianjurkan untuk dioperasi. Secara teknis operasi
ligasi PDA adalah operasi jantung yang paling ringan dan mortalitasnya paling
rendah (sampai 0%). Saat terbaik untuk operasi adalah pada umur 1-2 tahun,
walaupun tetap dapat dilakukan pada setiap umur. PDA besar dengan kelainan
vaskular paru obstruktif berat, mempunyai resistensi vaskular paru > 10m2, selalu disertai
kelainan vaskular paru obstruktif yang berat. Hal ini merupakan kontraindikasi
untuk operasi pada orang dewasa.
Datar pustaka
Pengantar Asuhan Keperawatan Dgn Gangguan Sistem Kardiovaskular
Oleh Arif Muttaqin
0 Response to "ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN PENYAKIT JANTUNG BAWAAN"
Posting Komentar